Dina’s Journey : Menyelami Gelanggang Renang UPI Bandung
Dua tahun yang lalu, tepatnyatahun 2015. Saya
pergi ke Bandung untuk menemui Ibu saya yang sedang melanjutkan studi S3
Pendidikan Matematika. Pada saat yang bersamaan, teman kos saya di Jakarta (Nehta)
juga sedang berlibur ke Bandung, tidak jauh dari tempat saya tinggal. Saya pun
memutuskan untuk bertemu dengannya. Kebetulan Nehta menginap di kos temannya,
Wiwik anak Fakultas Pendidikan Olahraga di UPI Bandung. Kami pun merencanakan untuk
berenang esok hari. Keeskokan harinya, pagi hari aku bersiap-siap menuju
Gelanggang Renang seorang diri berjalan kaki. Waktu menunjukkan pukul 07:00
WIB, dinginnn..dinginnn sekali udara disini, sembari menusuk hingga ke
tulangku..
Aku tak bisa membayangkan betapa dinginkan ketika
aku mencelupkan kakiku di kolam nanti…
Aku mempercepat langkahku, agar segera tiba di
lokasi..
Tibalah aku di UPI Bandung yang sangat luas
ini, aku kebingungan mencari Gelanggang Renang itu…
Aku berjalan, berputar, menyusuri setiap sudut
tempat, sembari menghirup udara segarnya kota Bandung..
Aku kebingungan, sudah hampir 20 menit tak
kunjung kutemukan. Akhirnya aku menghubungi Nehta, dan dia pun memberikan aku
petunjuk, hingga akhirnya aku tiba di Gelanggang Renang UPI Bandung.
Sesampai disana aku membeli tiket masuk, harganya
sangat terjangkau bagi mahasiswa sepertiku, hanya dengan Rp. 7000 aku sudah
bisa masuk ke kolam renang milik UPI Bandung ini.
Aku berjalan menyusuri lorong-lorong yang
menghantarkanku pada teman-temanku. Disana ramai sekali, tidak hanya ada Nehta
dan Wiwik. Tetapi aku mendapatkan teman baru, ada Theresa dan Heri, mahasiswa
Fakultas Pendidikan Olahraga UPI Bandung. Senang rasanya, bisa mengenal mereka,
bercanda tawa, sampai diajarkan bagaimana berenang yang baik dan benar. Jujur
saja, aku sedikit takut berenang di tempat yang dalam.
Tapi aku harus berani,
kapan lagi belajar berenang gratis dengan ahlinya. Hhhee. Sampai akhirnya
mereka mengajakku berenang ke kolam yang dalamnya 5 meter. Di dasar kolam, ada
kaca transparan biasanya dijadikan tempat untuk mengambil gambar. Aku pun
memberanikan diri untuk menyelam ke dasar kolam. Lalu, Wiwik berjalan menuju
ruang bawah kolam yang terhubung dengan kaca transparan. Ketika aku sampai,
maka akan diambil gambar diriku.
Uniknya, ketika orang lain foto underwater,
kami benar-benar berjuang menyelami kedalaman 5 meter hanya untuk mendapatkan
gambar diri. Penuh perjuangan, apalagi bagi yang tak terbiasa berenang
sepertiku. Butuh nafas yang panjang dan berulang kali mencoba.. hingga akhirnya…
Tadaaaa!!!
Wiwik,
Heri, dan Theresa dengan mudahnya bergaya di depan kaca transparan tersebut. Hingga
akhirnya giliranku, lucu kalau diingat-ingat, untuk sampai ke kaca tersebut
sangat sulit bagiku, sampai harus berpengang kakinya si Heri, wkwkwk. Tadaaa!! Ini dia akuu..
Disaat orang lain bagus hasilnya, rasanya ini
gagal total. Wajahku tertutupi jilbab, sehingga aku sulit bernafas dikedalaman
5 meter ini. Walaupun begitu, tetaplah ini pengalaman yang sangat menarik
bagiku. Aku juga dapat teman baru. Dari pengalaman ini aku juga belajar, bahwa
tidak ada sesuatu yang instan, dimana ada tujuan, disitu ada usaha. Terima
kasih teman-teman sudah menemaniku berpetualan di Gelanggang Renang UPI
Bandung. Semoga kita bisa berjumpa lagi !
#Day18
#RamadhanInspiratif #Challenge
#Aksara
#30HariMenulis
Fayna
Faradiena
Comments
Post a Comment