Ketika Kamu Datang




Hampir satu tahun yang lalu, tentang perjumpaan kita
Perjumpaan disebuah tempat yang jauh dari Ibukota
Dimana kita saling mengenal dan bertegur sapa…
Saat itu pula masih belum ada rasa di antara kita..

Hingga pada saatnya, rasa itu mulai hadir padaku seketika..
Pada saat dimana kita berbicara untuk pertama kalinya
Bagaimana bisa aku menatap wajahmu,
Yang ada aku tertunduk tersipu malu

Aku pun menyadari, perbincangan singkat itupun meninggalkan rasa
Hingga akhirnya aku memilih untuk memendamnya saja
Karena aku takut jika perasaan ini hanyalah sementara
Aku pun berharap kau tak pernah tahu akan perasaan ini,
Cukup bagiku dan Tuhanku yang mengetahuinya

Aku hanya tak ingin mengganggumu
Aku tak ingin mengusikmu,
Biarkan aku dengan diriku
Dan kamu dengan dirimu

Biarlah kita berjalan masing-masing..
Hingga akhirnya kita pun terpisah oleh jarak dan waktu
Tanpa ada sedikit kata perpisahan antara kamu dan aku

Aku pulang, masih dengan perasaan yang sama
Aku pulang, membawa harapan
Aku pulang, membawa nama yang sama
Nama yang aku tak mengerti, mengapa tak pernah berhenti lalu lalang dibenak ini

Meskipun kamu jauh disana,
Aku masih melangitkan harapan yang sama
Masih menyisipkan namamu saat aku mengadu pada-Nya
Selama ini aku merasa, apa hanya aku yang memendam rasa?

Mungkin memang hanya aku yang berjuang sendiri
Mencoba merayu Sang Pemilik Hati
Agar apa yang aku harapkan
Kelak bisa menjadi nyata…

Satu tahun lamanya,
Aku tetap memperjuangkanmu
Dalam diamku
Tanpa harus kamu tahu

Hingga akhirnya..
Suatu hari tiba dimana satu hal yang tak kusangka pun datang
Ada keajaiban di balik do’a dan penantian

Bagaimana bisa, seseorang yang kudamba kini datang
Ia kembali hadir membawa cerita dan harapan baru
Ternyata selama ini aku tak berjuang seorang diri,
Ada seseorang yang juga sedang memperjuangkanku, dan itu kamu

Tanpa harus hadir langsung dikehidupanku,
Karena aku dan kamu percaya akan kekuatan do’a
Biarlah kita saling menyapa dengan perantara-Nya
Karena do’a adalah caraku mendekatimu, tanpa harus menjauh dari Tuhanku

Ketika kamu datang dengan niat yang mulia
Aku hanya bisa berharap,
Agar Dia mempermudah jalanmu menujuku
Agar Dia selalu menjaga hatimu untukku

Walaupun kini aku tahu,
Saat ini aku dan kamu belum bisa menjadi kita
Karena aku masih harus tetap menunggumu
Hingga kamu menjemputku dihadapan kedua orang tuaku

Untukmu,
Percayalah aku masih tetap bertahan
Walaupun ini sulit, namun aku masih menantimu
Karena memang kamu yang aku inginkan selama ini

Jika memang kelak kita akan bersama,
Percayalah sejauh apappun kamu disana
Waktu akan mepertemukan kita
Bersabarlah dibalik penantian…



#Day17 #RamadhanInspiratif #Challenge #Aksara #30HariMenulis

Bandung, 27 Juni 2017
Fayna Faradiena

Comments