Antara Mahasiswa Akhir dan LPDP Hunter
2018 JOURNAL #2
Rabu, 3 Januari 2018
Kala itu
setelah saya mengikuti UAS mata kuliah Civic
Education di penghujung akhir semester 7 ini, saya mencoba untuk
bertanya-tanya kepada Bapak Arif Zamhari, Ph.D beliau merupakan dosen pengampu
mata kuliah ini dan salah seorang yang sangat inspiring bagi saya. Kenapa?
Karena di setiap pembelajaran beliau selalu menginspirasi saya melalui cerita
pengalaman beliau pada saat berkunjung ke berbagai penjuru dunia. Bapak Arif
juga merupakan salah satu interviewer beasiswa
yang sangat fenomenal di Indonesia, ya LPDP.
Adapun topik yang kami bicarakan waktu itu
berkaitan dengan beasiswa LPDP. Saya pun membuka pembicaraan dengan
mengutarakan rencana saya insyaaAllah akan
melanjutkan S2 setelah tamat S1 ini (Agustus 2018, bismillah!) tentu saya perlu mempersiapkan semua requirements sampai perbekalan mental
juga untuk mengikuti berbagai rangkaian proses persiapan kuliah di luar negeri.
Bapak Arif menyampaikan beberapa poin penting
secara umum. Hal pertama dan yang selalu jadi utama adalah kemampuan berbahasa,
karena salah satu syarat dalam beasiswa LPDP adalah skor TOEFL ITP min. 550
atau IELTS 6.5 untuk LN. Ya ya yaa, Bahasa Inggris!!! “Mumpung kalian semester ini sudah tidak ada mata kuliah, tinggal
skripsi. Sembari skripsi juga bisa belajar bahasa Inggris” ujar beliau
sembari memotivasi kami. Beliau juga menyarankan untuk bisa mengambil kursus
untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris, untungnya tepat di sebelah
Fakultasku terdapat Center for Language
Development UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan sangat memungkinkan bagiku
untuk bisa ambil kursus dan juga skripsian. Aaaaa bismillah, I wish I could manage the time well!!
Saat itu, saya sempat sharing bahwa universitas tujuan saya adalah University College
London, Inggris. Setelah mengutarakan itu, Bapak menyarankan bahwa untuk Negara
tujuan seperti Inggris, Australia, dan Belanda itu sudah overloaded awardee dan juga biayanya cukup mahal. Jadi kemungkinan
peluang untuk ke tiga Negara tersebut mungkin tidak sebesar seperti Negara-negara
lain seperti Jerman yang disana biaya kuliahnya itu secara umum gratis. Awalnya
saya sempat sedih, “yahh, peluangnya
mungkin kecil, tapi aku benar-benar ingin lanjut kuliah disana (Inggris)”. Tapi
saya akaaan terusss berusahaa, yaaa insyaaAllah
saya akan terus-terus- dan terusss berusaha, walaupun saya juga harus
menyiapkan beberapa alternatif universitas lainnya di selain tiga Negara tersebut.
Alhamdulillah saat ini saya sudah memiliki beberapa plan alternatif, yaitu Amerika, Turki, dan Finlandia. Bagi kalian
juga yang memiliki case yang sama
seperti saya, mungkin kita bisa rencanakan alternatif lainya dan jangan takut
untuk memulai kalau belum dicoba, karena kita tidak pernah tahu akan apa yang
akan terjadi di masa depan, right?
Yang penting teruslah berjuang sobat! :’) (berusaha menyemangati diri sendiri
juga hha).
Selanjutnyaaa poin ini menurut saya sangat
penting, untuk mendapatkan LoA atau mendaftarkan diri ke kampus tujuan, akan
lebih baik jika kita mendaftarkan secara mandiri, artinya tidak melalui agen. By the way saya kurang paham juga detailnya kenapa, tapi yang saya
tangkap, logically individu yang
daftar secara mandiri ke universitas tujuan, tentu dia akan melewati berbagai
macam proses yang bisa memperkaya pengalamannya, terus juga bisa berkomunikasi
secara langsung dengan pihak universitas. Bukankan akan jauh lebih baik jika
kita menjalani “proses”nya?. Jadi kerasa banget betapa strugglenya perjalanan ini untuk mendapatkan LoA :’)
Nahh karena
waktu untuk sharing ini juga sangat
singkat, dimana Bapak Arif masih ada jadwal ujian untuk mahasiswa kelas
selanjutnya, akhirnya kami pun menutup perbincangan yang tentunya sangat
berfaedah ini insyaaAllah. Jadi,
terdapat tiga poin penting yang menjadi pembelajaran bagi saya, pertama
kemampuan bahasa Inggris terus dilatih, latih, dan latih agar bisa mencapai
target dan berkomunikasi dengan baik, selanjutnya adalah siapkan alternatif
yuhuu atau istilah kerennya plan B, cause we never know what will happen in the
future, so we just have to prepare!, dan yang terakhir adalah usahakan mendaftarkan
diri ke universitas tujuan dengan mandiri, insyaaAllah proses dan pengalamannya
akan lebih seru bukan?.
Semangat merealisasikan mimpi LPDP Hunter!
Bismillah semoga kita dapat mewujudkan apa yang selama ini telah kita
langitkan, cita-citakan. Aammmiiinn!
Inpirasi banget sel, semangat. W juga mudah2an bisa lanjut s2
ReplyDeleteWaahh terima kasih banyak antumm sudah meluangkan waktu untuk membaca. Aammiinn ya Rabb, sama-sama berjuang ya!
DeleteFriendly bgt tipsnya liseel :)
Delete