GSE 2018: Unbox Tips and Tricks from Scholars, Are You the Next Awardee?



2018 JOURNAL #3

Well, hello people!
 
Sabtu, 13 Januari 2018 lalu saya mengikuti sebuah event kerenn namanya GSE 2018, singkatan dari GEN Scholarships Edufair yang diselenggarakan oleh GEN (Global English Network). Well, simak baik-baik yaa karena akan adaa beberapa tips yang saya catat langsung dari paraaa awardee, yuhuuu ini dia!

First of all, lemme introduce "What is GSE?". Jadiii, GSE itu semacam event yang menghimpun para pejuang beasiswa untuk sharing dengan para representatif dari berbagai macam sholarships! Ada LPDP, NZAS, Beasiswa Unggulan (BU), PMDSU, AAS, dan Chevening. Selainnn ituuu, kami (peserta) juga merasakan langsung gimana rasanya sesi LGD (Leaderless Group Discussion) dan TOEFL Simulation

Sebelumnya peserta dibagi menjadi beberapa group, ada grup America, Europe, Africa, Asia, dan Australia. And I am a part of Africa Group, yay!

 Africa Group
(dari kiri belakang) Amir, Evrick, Kholid, Valdi, Hamim, Affan
(dari kiri depan) Ayu, sayaa, dan Nadhilah


Nahhh, sebelumnya untuk kalian yang belum tahu apa itu Leaderless Group Discussion, I recommend you to find more about this. Tapi singkatnya LGD itu adalah sesi diskusi dimana ga ada pemimpin didalamnya, ga ada yang atur, semua sama rata, tapi justru di forum inilahh dilihat jiwa kepemimpinan dan inisiatifnya. Ada beberapa poin yang cukup penting dalam LGD ini, jrengg jrengggg:

  1. Ketika ingin menyampaikan pendapat, izinlah terlebih dahulu kepada forum, dan jangan memotong pembicaraan orang lain.
  2. Ketika ada peserta lain yang sedang menyampaikan pendapatnya, simaklah baik-baik itu artinya kamu mengapresiasi apa yang orang tersebut sampaikan. 
  3. Konten yang kita sampaikan juga sebaiknya based on data, fakta, atau minimal based on experience, sehingga konten yang disampaikan itu lebih berkualitas. 
  4. Walaupun waktunya terbatas, sebaiknya ada solusi diakhir kesimpulan. By the way ini berdasarkan pengalaman kelompokku waktu LGD, kita belum masuk ke kesimpulan dan solusi tapi waktu sudah habis, akhirnya kami dapat feedback bahwa kita harus pandai mengatur waktu yang singkat ini tapi juga bisa menghasilkan “solusi” dari masalah atau isu yang ada. 
  5. Mencatat poin-poin penting yang disampaikan oleh peserta lainnya, ini akan membantu untuk membuat kesimpulan.

Setelah simulasi LGD, peserta memasuki ruangan untuk mengikuti TOEFL Simulation. Untuk sesi ini ya sama seperti TOEFL pada umumnya yang terdiri dari 3 sections, yaitu: Listening, Structure, and Reading. Karena ini simulasi, jumlah soalnya memang ga sebanyak tes aslinya. Tapi menurutku ini sudah cukup menggambarkan situasi TOEFL Test sesungguhnyaaa.

Setelah break (shalat dan makan siang), ada lagi sesi yang ga kalah seruuu yaitu sesi sharing bersama para scholarships awardee. Ohyaa, by the way konsep acara GSE ini cukup unik, pakai konsep Ground gituu atau kalo boleh saya simpulkan semacam moving class gituu, jadi setiap grup itu memasuki ruangan secara bergantian. Untuk sesi ini, booth beasiswa yang menjadi incaranku adalah LPDP dan Chevening, ya karena Universitas tujuanku disupport oleh kedua beasiswa ini hhi.

     Melihat peserta lain yang juga sangat antusias menanyakan berbagai macam pertanyaan kepada para awardee baik dari beasiswa LPDP, NZAS, AAS, BU, PMDSU, dan Chevening. Dari berbagai booth yang saya kunjungi dan berhasil saya kepoin, berikut saya rangkum tips dan trik dari para awardee keceee di GSE 2018. Oya sebelumnya, saya tidak mengulas secara detail tentang beasiswa LPDP, NZAS, AAS, BU, PMDSU, dan Chevening karenaa segala info yang lengkap bisa kalian kepoin di website masing-masing beasiswa (link terlampir), naah tips yang akan dishare adalah tips yang didapatkan langsung fresh dari para awardee kecee, yuhuu apaa tuhh. Ini diaa!
  1. Dari keenam presentasi beasiswa, poin utama yang terpenting adalah pastikan bahwa kita memenuhi syarat beasiswa tersebut. Walaupun ada beberapa beasiwa yang tidak mewajibkan untuk melampirkan LoA (Letter of Acceptance) pada saat mendaftar, usahakan minimal sudah ada kontak dengan pihak universitas yang kamu tuju.
  2. Do not be a deadliner, sebenarnya bukan hanya sekadar untuk menghindari website error kalau submit mendekati deadline, tapi dari sinilah juga bisa terlihat mana orang-orang yang well-prepared. 
  3. Kontribusi, selama masih ada kesempatan buatlah diri ini bermanfaat untuk sekitar. Karena kontribusi itu adalah proses, tidak didapat secara instan. Ketika menuliskan kontribusi ke dalam essay, juga perlu diperhatikan dengan kemampuan diri dan juga ukuran “realistis”nya. Kontribusi itu bisa dimulai dari hal kecil yang ada di sekitar yang terasa kebermanfaatannya. 
  4. Sebelum study overseas, bisa dipersiapkan materi-materi yang akan dibahas pada saat kuliah di universitas yang kamu tuju nanti. Gimanaa taunya? Tentu bisa dicheck di website jurusan/fakultas Universitas yang dituju, ada module yang berisi materi-materi yang akan dipelajari selama studi. Fungsinya agar waktu kuliah nanti tidak shock dan tentunya jauh lebih siap menerima ilmu baru. 
  5. Critical thinking ini sangat penting pada saat kuliah di luar negeri. Jadi bisa kita persiapkan dari sekarang untuk mengasah kemampuan berpikir kritis. Bisa dimulai dari membahas atau berdiskusi bersama teman-teman mengenai isu-isu yang ada disekitar.
  6. Berdo’a dan meminta restu orang tua. Sepintar dan sehebat apapun manusia, sekeras apapun usahanya, yang namanya rezeki adalah mutlak ketetapan-Nya. Selain itu juga do’a orang tua sangat berperan penting akan kesuksesan anaknya, jadi jangan lupa minta do’a dan restu dari orang tua. 
  7.  Jangan pernah menyerah! Kalau belum rezeki, jangan pernah bosan untuk mencoba, mencoba, dan mencoba. Karena kita ga pernah tahu, di kesempatan keberapa rezeki kita akan bersandar.
Dari berbagai informasi-informasi yang kami dapatkan selama mengikuti acara GSE 2018, kami semakin semangat untuk mengejar mimpi, melanjutkan studi, dan mendapatkan beasiswa. Bismillah, semoga kita bisa menjadi the next awardee yaa. Aaammmiinnn! 

Oyaaa untuk kalian yang ingin lebih kepo tentang GEN (General English Network), apaa sih ituu GEN, kok kalo denger “Global English” rasanya jadi inget English Course yang di Pare yaa. Yapsss, jadiii berdasarkan yang disampaikan oleh pendiri GEN. Bahwa GEN ini merupakan solusi untuk para pejuang beasiswa yang membutuhkan atmospehere dan sistem belajar seperti di Pare, tapi memiliki keterbatasan pada jarak dan waktu. GEN solusinya!! Ada beberapa program menarik, seperti: Super Class Package (terdiri dari kelas Interview, Essay, dan LGD cocok untuk para pejuang beasiswa!), English Master Package, dan TOEFL Master. Untuk harga yang ditawarkan juga sangat bersahabat, apalagi fasilitas tempat kursusnya yang sangat nyaman, sejuk, dan free wifi (hhaa ini penting). Untuk kalian yang ingin kepoin program-program keren dari GEN, bisa dilihat di:

Instagram            : @globalenglishnetwork_
Facebook            : Global English Network
Whatsapp           : 0818 0721 0752/ 0852 1244 7575
Atauu bisa langsung cuss ke tempat kursusnya di Jl. Raya Lenteng Agung No. 3 Jakarta Selatan (Telp. 021-2207-2990)

Untuk kalian yang mau kepoin lebih lanjut tentang beasiswa LPDP, NZAS, AAS, BU, PMDSU, dan Chevening bisaa klink link di bawah ini:

LPDP                    : https://www.lpdp.kemenkeu.go.id/
NZAS                     : https://www.mfat.govt.nz/en/
AAS                        : www.australiaawardsindonesia.org/
PMDSU                 : beasiswa.dikti.go.id/pmdsu/
BU                         : https://beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id/
Chevening          : www.chevening.org/indonesia
 


Bermimpilah setinggi-tingginya. Yang harus dibayar adalah mewujudkan mimpi itu. Cara bayarnya dengan kerja keras, semangat, dan komitmenSusi Pudjiastuti




Comments

Popular Posts